Teknologi Common Rail Diesel Isuzu Tenaga Naik Emisi Berkurang
“sebenarnya “sebenarnya common rail sudah cukup lama diterapkan di isuzu jepang, tetapi di indonesia masih baru karena keterbatasan kualitas solar,” jelas maman fathurrohman, marketing communication departement head pt isuzu astra motor indonesia. pada mesin diesel konvensional, tekanan yang digunakan pada injektornya ‘hanya’ sekitar 40 bar, sedangkan common rail bisa menahan lebih dari 1.000 bar. contoh saja isuzu panther yang belum menggunakan teknologi common rail, output maksimumnya hanya 79 dk meskipun sudah menggunakan turbocharger. di isuzu, cara mengatasinya adalah dengan menurunkan tekanan common rail dan melapisi ujung injektor dengan bahan dlc (diamond-like-carbon),” lanjut reiner. emisi tuntutan emisi gas buang yang lebih bersih membuat pabrikan perlu memperbaiki teknologi mesinnya hingga bisa mengikuti standar yang telah ditentukan.
Mesin Panther Sudah Euro 4 dan Common Rail Tapi
Tipe mesin isuzu traviz mengambil basis mesin yang sama dengan traga dan panther yakni 4ja-1 turbo diesel. hanya saja mesin travis sudah punya standar emisi euro 4. untuk bisa lolos standar euro 4, isuzu memasangkan sistem commonrail pada mesin lawas tersebut serta melakukan penyesuaian lainnya untuk mendukung standar emisi itu. jadi “mesin panther” itu sebenarnya sudah mengusung standar emisi euro 4 tapi bukan untuk pasar indonesia. “kurang lebih langkah yang sama dengan yang dilakukan pada unit mu-x dengan menambahkan filter solar dan improvement pada injektornya” tutupnya.
Isuzu Panther Bakal Adopsi Sistem Commonrail Okezone Otomotif
Banyak pabrikan mobil di indonesia yang telah mengembangkan model bermesin diesel dengan sistem commonrail. sebagai produsen mobil yang terkenal dengan kendaraan bermesin diesel, isuzu astra motor indonesia (iami), ternyata belum menyematkan sistem commonrail terhadap mpv andalannya, panrther. mesin diesel commonrail pada isuzu sendiri telah diadopsi untuk kendaraan komersial, seperti isuzu giga dan d-max. sistem commonrail sendiri sama seperti direct injection, dimana bahan bakar langsung disemprotkan ke piston, sehingga menghasilkan efisiensi yang tinggi. maka dari itu sistem commonrail ini sangat cocok untuk kendaraan komersial yang menuntut adanya efisiensi bahan bakar dan kerja tenaga yang maksimal(zwr)