Padahal, menurut kementerian energi dan sumber daya mineral (esdm), harga keekonomian pertalite saat ini sudah mencapai di atas rp 11.000 per liter. bensin yang ron 95 juga diimpor dari negara negara itu,” paparnya kepada cnbc indonesia, dikutip selasa (02/11/2021). menurutnya, naptha yang digunakan untuk campuran ron 92 dalam memproduksi pertalite tidak dipenuhi dari impor, namun dari kilang dalam negeri. menurutnya, penyebab utama kerugian dari penjualan pertalite saat ini adalah penetapan harga jual yang di bawah harga keekonomian. alasannya, tujuan meluncurkan pertalite saat itu adalah untuk bridging (jembatan) migrasi dari premium ke pertalite lalu pertamax.
Bahan Baku Pertalite dari Produk Kilang yang Tak Bermanfaat
Komponen tersebut adalah hasil dari fasilitas pengelolaan minyak mentah di kilang milik pertamina yang tak bermanfaat dan harganya murah. “jadi ada kilang pertamina yang memproduksi premium atau bbm dengan ron 88. di kilang tersebut ada juga produk lain yang keluar bersama dengan premium seperti naphtha, avtur dan sebagainya,” kata dwi, di jakarta, selasa (21/4/2015). saat ini, produk naphtha tersebut belum optimal dimanfaatkan. pertalite ini akan memiliki kualitas lebih baik daripada premium, mengingat kadar ron di premium hanya 88.
Pertalite itu terbuat dari apa
Dibandingkan dengan jenis bahan bakar mesin lainnya, pertamax memiliki keunggulan yakni pembakarannya yang sempurna. pertamax mempunyai angka oktan yang lebih tinggi dari bahan bakar mesin lain seperti premium, sehingga menghasilkan pembakaran yang akan lebih sempurna. 25 dic 2021
Ini Kelebihan dan Kekurangan Pertalite Kendaraan Produksi Setelah Tahun 2000 Jangan Pakai Premium
Bahan bakar tersebut sebenarnya diluncurkan sebagai alternatif peralihan dari premium, sehingga penggunaan pertalite lebih disarankan dibandingkan premium. pertalite dinilai tepat digunakan oleh kendaraan yang memiliki kompresi 9:1 sampai 10:1 dan cocok untuk kendaraan bermesin bensin di indonesia. selain itu, bahan bakar tersebut juga cocok dipakai pada kendaraan yang diproduksi mulai tahun 2000 ke atas. selain itu, hasil bahan bakar pertalite diklaim lebih optimal. diberikan tambahan bahan additive, sehingga kendaraan yang menggunakan pertalite dapat menempuh jalan yang jaraknya jauh, namun kualitasnya tetap terjaga.
Inilah tiga jenis bahan bakar dari Sawit yang diproduksi Pertamina
Pertamina mampu menghasilkan tiga bahan bakar dari minyak sawit, yakni d-100, green gasolin, dan green avtur. selain untuk menjaga lingkungan, pengembangan energi ramah lingkungan didorong untuk mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil, yang sumber cadangannya terus menipis. d-100d-100 merupakan bahan bakar jenis solar, yang diproduksi dari cpo yang telah diproses lebih lanjut, sehingga getah, impurities, dan baunya hilang, atau biasa disebut rbdpo. “menurut hasil uji lab kami, terukur bahwa angka cetane number bahan bakar campuran d-100 pada dexlite dan fame yang digunakan tersebut mencapai angka minimal 60 atau lebih tinggi dari bahan bakar diesel yang ada saat ini,” ungkapnya. green gasolinepertamina juga tengah bersiap untuk memproduksi bahan bakar jenis bensin yang ramah lingkungan atau green gasoline.
Menjerit Mulai 1 September 2021 Pedagang Eceran Bensin Pertalite Dilarang Beli Pakai Jirigen Pelasti Maupun Jirigen Dari Seng
Pengecer bensin pertalite menjerit, spbu larang beli pakai jirigen pelastik maupun jirigen besi per 1 september 2021beritatrends, magetan beredar kabar mulai besok spbu pertamina melarang pengisian bensin pertalite buat para pedagang eceran yang menggunakan jirigen pelastik maupun yang terbuat dari seng. hal tersebut sudah beredar luas, kalau spbu pertamina bakal stop melayani pengisian bensin pertalite bagi para pedagang yang mau beli pakai jirigen pelastik maupun terbuat dari seng. salah satu pemilik spbu di jalan munginsidi magetan purwanto mengatakan, benar kemarin secara vidcon pihak pertamina mengumumkan kepada seluruh pemilik spbu dilarang keras melayani, pedagang eceran yang menggunakan jirigen pelastik maupun jirigen yang terbuat dari seng. “kami selaku pemilik tidak bisa bilang apa-apa karena ini adalah perintah dari pertamin untuk melarang para pedagang eceran kalau beli pertalite pakai jirigen pelatik atau jirigen yang terbuat dari seng dilarang,”ucap purwanto. “dulu dilarang tidak boleh pakai jirigen pelastik, di suruh ganti jiregen yang terbuat dari seng, sudah kami ikuti, la sekarang malah ada pengumuman tidak boleh beli pakai jirigen pelastik maupun jirigen terbuat dari seng, terus kami mau usaha apa lagi kok semua dilarang,”pungkas supriati.