Apa Perbedaan Minyak Rem DOT 3 dan DOT 4?

Harlan Kusuma

Minyak rem adalah salah satu komponen penting pada sistem pengereman kendaraan. Minyak rem berfungsi untuk menyalurkan tekanan dari pedal rem ke kampas rem, sehingga roda dapat berhenti atau melambat. Minyak rem memiliki spesifikasi yang berbeda-beda, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Departement of Transportation (DOT). Di pasaran, ada beberapa jenis minyak rem yang umum digunakan, yaitu DOT 3 dan DOT 4. Apa perbedaan antara kedua jenis minyak rem ini? Apakah boleh dicampur? Bagaimana cara memilih yang sesuai dengan kendaraan Anda? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan detail dan informatif.

Perbedaan Bahan dan Titik Didih

Minyak rem DOT 3 dan DOT 4 memiliki bahan dasar yang sama, yaitu poly glycol. Poly glycol adalah zat yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap molekul air dari lingkungan sekitarnya. Hal ini berarti bahwa minyak rem dapat terkontaminasi oleh air, baik karena proses pencucian, hujan, atau banjir. Air yang bercampur dengan minyak rem dapat menurunkan kinerja sistem pengereman, karena air memiliki titik didih yang lebih rendah daripada minyak rem. Jika minyak rem mendidih, maka akan menghasilkan uap yang membentuk gelembung udara. Gelembung udara ini akan mengurangi kemampuan minyak rem untuk menekan kampas rem, sehingga rem menjadi blong atau kurang pakem.

Perbedaan utama antara minyak rem DOT 3 dan DOT 4 adalah bahan kimia tambahan yang terkandung di dalamnya. Minyak rem DOT 4 mengandung glycol ether, yang membuat titik didihnya lebih tinggi daripada DOT 3. Titik didih adalah suhu di mana suatu zat berubah dari cair menjadi gas. Semakin tinggi titik didih, semakin sulit zat tersebut mendidih. Berikut adalah tabel perbandingan titik didih minyak rem DOT 3 dan DOT 4, baik dalam kondisi murni maupun terkontaminasi oleh air 3%.

Baca Juga :  Melepas Bumper Depan Avanza: Menyingkap Rahasia Mengganti dan Merawatnya dengan Mudah
Jenis Minyak Rem Titik Didih Murni Titik Didih Terkontaminasi
DOT 3 237°C 145°C
DOT 4 266°C 155°C

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa minyak rem DOT 4 memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada DOT 3, baik dalam kondisi murni maupun terkontaminasi. Hal ini berarti bahwa minyak rem DOT 4 lebih tahan terhadap panas yang dihasilkan oleh gesekan antara kampas rem dan cakram rem. Minyak rem DOT 4 juga lebih tahan terhadap pengaruh air yang dapat menurunkan titik didihnya.

Apakah Boleh Dicampur?

Meskipun memiliki bahan dasar yang sama, minyak rem DOT 3 dan DOT 4 tidak disarankan untuk dicampur. Alasannya adalah karena perbedaan titik didihnya yang dapat mempengaruhi kinerja sistem pengereman. Jika minyak rem DOT 3 dicampur dengan DOT 4, maka titik didihnya akan menurun, sehingga lebih mudah mendidih. Jika minyak rem DOT 4 dicampur dengan DOT 3, maka titik didihnya akan naik, tetapi tidak sebaik jika menggunakan DOT 4 murni. Selain itu, mencampur minyak rem yang berbeda jenis juga dapat merusak seal, piston, dan kaliper rem, karena perbedaan bahan kimia yang terkandung di dalamnya.

Oleh karena itu, sebaiknya gunakan minyak rem yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan Anda. Anda dapat melihat spesifikasi minyak rem yang direkomendasikan oleh produsen kendaraan pada buku manual, tutup tangki minyak rem, atau stiker pada ruang mesin. Jika pada spesifikasi tertulis "use DOT 3 or DOT 4 brake fluid", maka Anda dapat menggunakan minyak rem DOT 4 pada sistem pengereman DOT 3, tetapi tidak sebaliknya. Jika hanya tertulis DOT 3 atau DOT 4 saja, maka Anda hanya dapat menggunakan minyak rem yang sesuai dengan spesifikasi tersebut.

Kesimpulan

Minyak rem DOT 3 dan DOT 4 adalah dua jenis minyak rem yang umum digunakan pada sistem pengereman kendaraan. Keduanya memiliki bahan dasar yang sama, yaitu poly glycol, yang bersifat higroskopis. Perbedaan antara keduanya adalah bahan kimia tambahan dan titik didihnya. Minyak rem DOT 4 memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada DOT 3, sehingga lebih tahan terhadap panas dan air. Minyak rem DOT 3 dan DOT 4 tidak boleh dicampur, karena dapat menurunkan kinerja sistem pengereman dan merusak komponen rem. Anda harus menggunakan minyak rem yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan Anda, yang dapat dilihat pada buku manual, tutup tangki minyak rem, atau stiker pada ruang mesin.

Baca Juga

Bagikan:

Avatar photo

Harlan Kusuma

Di samping suka memasak, pria ini sangat tertarik di dunia otomotif, khususnya pada bagian modifikasi performa mesin dan interior mobil.

Tinggalkan komentar