Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah signifikan dalam upaya pengurangan emisi karbon dengan menghapus BBM jenis Premium dari seluruh SPBU di Indonesia. Keputusan ini diambil seiring dengan penetapan BBM jenis Pertalite sebagai Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No.37.K/HK.02/MEM.M/2022.
Mengapa BBM Premium Dihapus?
BBM Premium, yang memiliki RON 88, sudah tidak lagi diminati oleh pasar karena masyarakat kini lebih memilih BBM dengan rendah emisi dan ramah lingkungan seperti Pertalite (RON 90) dan Pertamax (RON 92). Selain itu, konsumsi BBM jenis Premium terus menyusut, sehingga tanpa dihapuskan oleh pemerintah, BBM beroktan rendah ini akan hilang dengan sendirinya.
Perbandingan BBM Premium dan Pertalite
Aspek | BBM Premium | Pertalite |
---|---|---|
RON (Research Octane Number) | 88 | 90 |
Emisi Karbon | Tinggi | Lebih Rendah |
Status | Tidak Lagi Dijual | Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) |
Campuran di SPBU | 50% Campuran Pertalite | – |
Dampak Penghapusan BBM Premium
Penghapusan BBM Premium dan Pertalite adalah bagian dari upaya pemerintah untuk mengurangi emisi karbon dan menjaga ambang batas emisi karbon dan polusi udara dengan standar BBM minimal RON 91 untuk bensin dan CN 51 untuk diesel. Perubahan dari Premium ke Pertalite diperkirakan mampu menurunkan kadar emisi karbon sebesar 14%, sementara perubahan dari Pertalite ke Pertamax akan menurunkan kembali emisi karbon dioksida sebesar 27%.
Pertanyaan Populer: Apa Itu RON?
Q: Apa itu RON dan mengapa penting untuk kualitas BBM?
A: RON adalah angka acuan oktan yang digunakan untuk mengukur kualitas bahan bakar kendaraan bermotor. Semakin tinggi angka oktannya, semakin rendah emisi gas buangnya. Bahan bakar yang masih di bawah RON 91 adalah Premium (RON 88) dan Pertalite (RON 90), yang kini telah digantikan oleh BBM dengan RON yang lebih tinggi untuk mengurangi emisi.
Tips Memilih BBM yang Tepat
- Pilih BBM dengan RON yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan Anda.
- Gunakan BBM ramah lingkungan untuk mengurangi emisi gas buang.
- Pertimbangkan efisiensi bahan bakar dan dampaknya terhadap mesin kendaraan.
Dengan langkah ini, Indonesia bergerak maju dalam menerapkan ekonomi hijau dan mengurangi beban polusi udara, sekaligus mendukung penggunaan teknologi kendaraan yang lebih canggih dan ramah lingkungan.